Tujuan
Untuk memeriksa kepadatan
di lapangan pada lapisan tanahatau lapisan perkerasan yang telah dipadatkan.
Memperoleh stabilitas tanah dan memperbaiki sifat-sifat teknisnya. Bertujuan
untuk mengetahui kepadatan dari suatu tanah dilapangan secara langsung dengan
membandingkan berat isi kering lapangan dengan berat isi kering pada
laboratorium.
Dasar Teori
Sand cone test adalah
pemeriksaan kepadatan tanah di lapangan dengan menggunakan pasir Ottawa sebagai parameter kepadatan tanah
yang mempunyai sifat kering, bersih, keras, tidak memiliki bahan pengikat
sehingga dapat mengalir bebas. Pasir Ottawa yang digunakan adalah lolos
saringan no.10 dan tertahan di saringan no.200. Metode ini hanya terbatas untuk
lapisan atas tanah yaitu antara 10 – 15 cm. Sand cone adalah untuk pemeriksaan
kepadatan tanah di lapangan pada lapisan tanah atau lapisan perkerasan yang
telah dipadatkan. Pengujian yang diuraikan hanya berlaku terbatas pada ukuran
butiran tanah dan batuan tidak lebih dari 5 cm diameternya.Yang dimaksud dengan
kepadatan lapangan adalah berat kering per satuan isi.
Pemadatan dapat dikatakan
sebagai proses pengeluaran udara dari pori-pori tanah dengan salah satu cara
mekanis. Cara mekanis yang digunakan di lapangan biasanya dengan menggilas,
sedangkan dilaboratorim dengan cara menumbuk atau memukul. Daya pemadatan ini
tergantung pada kadar air, meskipun digunakan energi yang sama, nilai kepadatan
yang akan diperoleh akan berbeda-beda. Pada kadar air yang cukup rendah tanah
sukar dipadatkan, sedangkan pada kadar air yanag cukup tinggi nilai
kepadatannya akan menurun, sampai suatu kadar air tinggi sekali sehingga air
tidak dapat dikeluarkan dengan pemadatan.
Pada pemadatan dengan
kadar air yanag berbeda-beda akan didapat nilai kepadatan yang berbeda pula.
Sehingga kadar air tertentu akan didapat keadaan yang paling padat (angka pori
yang paling rendah). Kadar air dimana tanah mencapai keadaan yang paling padat
disebut kadat air optimum. Untuk menentukan kadar air optimum ini biasanya
dibuat grafik hubungan antara kadar air dan berat isi kering. Berat isi kering
ini digunakan untuk menentukan kadar air optimium dimana mencapai keadaan
paling padat, dapat dilakukan percobaan pemadatan di lapanga dan percobaan
pemadatan di laboratorium.Dengan nilai kadar air
yang optimum yang didapat dari percobaan ini, maka kita dapat memadatkan tanah
sehingga tanah tersebut akan mempunyai:
a) Kekuatan
yang lebih besar
b) Kompresibilitas
dan daya rembesan yang lebih kecil
c) Ketahanan
yang relatif lebih besar terhadap pengaruh air
Prosedur
atau langkah dalam pemeriksaan sand cone yaitu:
1) Pemeriksaan Berat Volume Uji
2) Pemeriksaan Volume Kerucut
3) Pemeriksaan Kepadatan Tanah di Lapangan
Dalam pengujian sand cone
ini, diperlukan hubungan antara Kadar air dan kepadatan dari suatu contoh tanah
yang diperiksa. Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang
biasanya dinyatakan dengan berat kering. Kadar air dinyatakan dalam persen,
dimana terjadi transisi dari keadaan padat ke dalam keadaan semi padat
didefinisikan sebagai batas susut. Kadar air dimana transisi dari keadaan semi
padat ke dalam keadaan plastis terjadi dinamakan batas plastis, dan dari
keadaan plastis ke keadaan cair dinamakan batas cair. Batas- batas ini dikenal
juga sebagai batas-batas atterberg.
Kadar air mempunyai
pengaruh yang besar terhadap tingkat pemadatan yang dapat dicapai oleh suatu
tanah. Lee dan Sedkamp (1972) telah mempelajari kurva-kurva pemadatan dari 35
jenis tanah. Tingkat pemadatan diukur dari berat volume kering yang dipadatkan.
Bila air ditambahkan pada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air tersebut akan
berfungsi sebagai unsur pembasah atau pelumas pada partikel – partikel tanah
karena adanya air, partikel – partikel tersebut akan lebih mudah bergerak dan
bergeseran satu sama lain dan membentuk kedudukan yang lebih Adanya penambahan
kadar air justru cenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini
disebabkan karena air tersebut kemudian menempati ruang – ruang pori dalam
tanah yang sebetulnya dapat ditempati oleh partikel – partikel padat dari
tanah. Kadar air dimana berat volume kering maksimum tanah dicapai disebut
kadar air maksimum. Selain kadar air, faktor – faktor yang mempengaruhi
pemadatan adalah jenis tanah dan usaha pemadatan.
Jenis tanah yang diwakili
oleh distribusi ukuran butiran, bentuk butiran tanah, berat spesifik bagian
padat tanah. Selain itu jumlah serta jenis mineral lempung yang ada pada tanah
mempunyai pengaruh besar terhadap harga berat volume kering maksimum dan kadar
air optimum dari tanah tersebut. Pada kadar air yang lebih rendah, adanya
tegangan terik kapiler pada pori – pori tanah mencegah kecenderungan partikel
tanah untuk bergerak dengan bebas untuk menjadi lebih padat. Kemudian tegangan
kapiler tersebut akan berkurang dengan bertambahnya kadar air sehingga partikel
– partikel menjadi mudah bergerak dan menjadi lebih padat. Bila usaha pemadatan
persatuan volume tanah berubah. Kurva pemadatan juga akan berubah. Satu hal
yang penting untuk diperhatikan dalam pekerjaan tanah adalah kepadatan lapangan
(berat isi kering). Karena walaupun nilai CBR telah memenuhi standar, namun
jika kepadatan lapisannya masih belum baik, maka deformasi akibat konsolidasi
masih dapat terjadi dan penyebaran beban ke lapis tanah di bawahnya akan
menjadi kurang baik, serta berpotensi terjadi konsentrasi tegangan pada bagian
tertentu dalam lapisan tanah tersebut yang dapat mengakibatkan kegagalan lapis
tanah dasar pondasi secara keseluruhan.
Menentukan Berat Isi
Tanah uji sand cone pada STA 01+400
dengan melakukan penggalian kurang lebih 10,60 cm pada plat alat Sand Cone
dengan volume lubang 2,095 cm3, material dari penggalian tersebut di masukkan
ke wadah/kantong plastik yang tertutup lalu di timbang, berat tempat + tanah
basah = 4.765 gr kemudian menimbang pasir + corong+ botol = 7.830 gr lalu
meletakkan corong ke bawah di atas plat corong dan membuka kran pelan-pelan
dengan memasukkan pasir yang sudah di dalam botol sampai mengisi lubang
tersebut = 4.382 gr, lalu menimbang sisa pasir+corong+ botol = 3.448 gr.
Kemudian diambil tanah sedikit dari kaleng untuk penentuan berat isi tanah
(w3/v) = 2.272 gr/cm3
Menentukan Berat Isi
Pasir dilakukan dengan cara meletakkan
alat dengan botol di bawah pada dasar yang rata, tutup kran isi corong
pelan-pelan dengan pasir. Kemudian kran di buka isi botol sampai penuh dan di
jaga agar selama pengisian corong selalu paling sedikit setengahnya kemudian
kran di tutup dan dibersihkan kelebihan pasir di atas kran dan ditimbang (Gs) =
1.359 gr.
Menentukan
Berat Pasir Dalam Corong dengan cara mengisi botol pelan-pelan dengan pasir secukupnya
dan menimbang berat pasir di dalam corong 7.830 gr, lalu meletakkan alat dengan
corong di bawah pada plat corong, pada dasar yang rata dan bersih, kemudian
membuka kran pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir, lalu kran di tutup dan
menimbang alat sisa pasir 3.448 gr, lalu menghitung berat pasir dalam corong
4.382 gr.
1. Ember untuk tempat pasi
2. Kertas untuk corong pasir
3. Peralatan lain seperti : sendok, kuas, sendok dempul, dan peralatan untuk menentukan kadar air.
4. Neraca digital dengan ketelitian 0,1 gram.
5. Pasir laut (pasir putih)
6. Alat pengujian sand cone
7. Palu untuk alat Bantu pembuat lubang dalam tanah
8. Pahat untuk mencongkel tanah
9. Botol transparan kapasitas 1 galon
10. Kerucut dengan diameter 16.5 Cm11. Oven pengering tanah sample pengujian
Prosedur
Kerja
1.
Mencari Volume Corong
a Timbang
berat corong logam dan sebagai perlengkapannya
b Letakan
corong dengan logam diatas dan buka krannya
c Isi
dengan air sampai keluar dari keran
d Tutup
kerannya dan buang air yang kelebihan
e Timbang
corong logam dan perlengkapannya yang sudah terisi air.
f Berat
air = volume botol (W2 –W1)
2.
Mencari berat air pasir sebagai berikut
a Letakan corong logam dengan lubang diatasnya
b Tutup keran dan isi corong dengan pasir
c Buka keran dan juga supaya corong selalu
terisi pasir minimal setengahnya dan
isi sampai corong logam terisi penuh.
d Titup keran dan buang kelebihan pasir
e Timbang alat dan pasir (W3)
f Berat pasir (W3 – W1)
g Berat isi pasir
3. Tentukan jumlah pasir yang dibutuhkan untuk
mengisi corong dengan penuh sebagai berikut:1)
Timbang botol dan pasir (W4)
a
Isi alat dengan pasir sampai penuh, sampai
pasir berhenti mengalir
b
Tutup keran dan timbang botol dan sisa
pasir (W5)
c
Pasir yang dibutuhkan untuk mengisi corong
dengan penuh (W4 –W5) Siapkan permukaan tanah yang akan diuji dengan membuat
rata permukaaan tanah setempat.
d Tempatkan alat diatas permukaan yang sudah
rata dan beri tanda padalubang pelat.
4.
Angkat lat tersebut dan buat lubang pada
tanda dengan hati – hati.
5.
Tempatkan lagi alat pada tempat semula dan
buka keran dan birkan pasir mengalir samapi berhenti, kemudian tutup kerannya.
6.
Timbang berat tanah hasil galian (W7).
7.
Timbang berat alat dan pasir (W6)
No comments:
Post a Comment