Batas cair (Liquid limit)dideflnisikan sebagai kadar air (water content) yang terkandung di dalam tanah pada perbatasan antara fase cair dan fase plastis. Metode pengujian batas cair secara lebih detail dapat dilihat pada ASTM D4318 (1998) dan Hough (1969).
Pengujian batas cair dimaksudkan untuk menentukan besarnya kadar air di dalam contoh tanah pada saat fase tanah akan berubah dari cair menjadi plastis atau sebaliknya.
Alat yang digunakan :
- AIat Casagrande untuk menentukan batas cair (Gambar 2.2a dan Gambar 2.3a)
- Alat grooving tool untuk membuat alur (coakan) berbentuk "V" (Gambar 2.3a)
- Cawan aluminium (Gambar 1.2b)
- Timbangan (Gambar 1.2c)
- Mangkok tempat mengaduk tanah (Gambar 2.3b)
- Spatula (Gambar 2.3b)
- Oven (Gambar 1.2a) B.
- Botol air (squeezer)
- Ambi 4 atau 5 buah cawan aluminium (kosong, bersih, dan kering) dan timbang masing-masing berat dan kodenya.
- Masukkan contoh tanah ke dalam mangkok pengaduk dan tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk memakai spatula sampai adonan merata dan terlihat "plastis".
- Tuangkan adonan tanah ke dalam kontainer alat Casagrande dan ratakan hingga ketebalan tanah kurang lebih 1 cm.
- Buat alur atau coakan (grooving) pada adonan di dalam kontainer (grooving tool digerakkan dari arah pukul 12 ke arah pukul 6). Pada saat membuat alur, alat pembuat coakan (grooving tool) harus tegak lurus dengan dasar kontainer sehingga coakan terlihat seperti Gambar 2.3a.
- Gerakkan tuas pemutar berlawanan arah jarum jam dengan kecepatan 2 putaran (ketukan) per detik dan hitung jumlah putaran sampai kedua dinding alur adonan tanah di dalam kontainer menutup sepanjang 1.27 cm (1/2 inch) seperti terlihat pada Gambar 2.2c.
- Ambil contoh tanah dan masukkan ke dalam salah satu cawan alumunium yang sudah diketahui beratnya dan timbang.
- Masukkan cawan dan tanah ke dalam oven yang mempunyai temperatur 105C+-5o C, dan diamkan selama 24 iam.
- Ulangi langkah ke-2 sampai dengan langkah ke-7 pada contoh tanah yang mempunyai kadar air berbeda-beda, sehingga didapatkan contoh adonan yang menutup sepanjang 1.27 cm pada jumlah putaran kurang dari 25 dan lebih dari 25 putaran masing-masing dua buah. Sedapat mungkin jumlah putaran antara 20 sampai 35. Apabila alur pada adonan sudah menutup sebelum 20 putaran maka tanah terlalu basah, sebaliknya apabila alur belum menutup setelah 35 putaran, maka tanah terlalu kering, sehingga kedua percobaan harus diulang.
- Ambil semua cawan dari oven, dinginkan dan timbang. Data percobaan kemudian ditabulasikan seperti terlihat pada Tabel 2.1.
- Batas cair tanah ditentukan berdasarkan besarnya kadar air, dimana alur menutup sepanjang 1.27cm (112 inch) pada putaran ke 25. Oleh karena sulit untuk mendapatkan adonan yang tepat pada batas cairnya, maka kadar air ditentukan dengan cara menggambar grafik hubungan. antara jumlah putaran (ketukan) dengan kadar air seperti terlihat pada Gambar 2.4
Berdasarkan data pada Tabel 2.1 dan Gambar 2.4 diperoleh besarnya Batas Cair (LL) contoh tanah35%.
Batas cair suatu contoh tanah dapat pula ditentukan dari rumus empiris
berdasarkan jumlah ketukan dan kadar air secara individual (AASHTO, 'l
982) sebagai berikut:
dimana:
wn : kadar air Pada ketukan n
n : jumlah ketukan
Sumber : Setyo, B., G. 2011. Pengujian Tanah di Laboratorium. Surabaya: Graha Ilmu.
BetMGM Soccer Picks: All Your Sports Betting Odds Online - KKRK
ReplyDeleteHere at LegalBet, you can bet on all your favorite choegocasino soccer games and leagues in North America and 1xbet korean beyond. Bet today!All Soccer Betting · BetMGM Live Streaming 바카라 · Premier League Tips
After reading your article I was amazed. I know that you explain it very well. And I hope that other readers will also experience how I feel after reading your article. LIquid Help
ReplyDelete