Pages

Tuesday, 24 January 2017

7 ROMBONGAN IBLIS




  Iblis akan senantiasa mengganggu manusia, mulai dengan
  memperdayakan manusia dari terjadinya dengan setitik mani hingga ke
  akhir hayat mereka, dan yang paling dahsyat ialah sewaktu akhir hayat
  yaitu ketika sakaratul maut. Iblis mengganggu manusia sewaktu sakaratul
  maut disusun menjadi 7 golongan dan rombongan.

  Hadith Rasulullah SAW. menerangkan:
  "Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari tipuan syaitan diwaktu
sakaratul maut."

  Rombongan 1
  Akan datang Iblis dengan berbagai rupa aneh seperti emas, perak dan
lain-lain, serta sebagai makanan dan minuman yang lezat-lezat. disebabkan
orang yang di dalam sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak dan
loba kepada barang-barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barang2
Iblis itu, pada waktu itu nyawanya putus dari tubuh. Inilah yang
dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah SWT inilah jenis mati
fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.

  Rombongan 2
  Akan datang Iblis kepada orang yang didalam sakaratul maut itu merupa
kan diri sebagai rupa binatang yang di takuti seperti, Harimau, Singa,
Ular yang berbisa. Yang apabila orang yang sedang sakaratul maut itu
memandang ke binatang itu, maka dia pun menjerit dan melompat sekuat
hati. Maka seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya, maka
matinya itu disebut sebagai mati lalai dan mati dalam keadaan lupa
kepada Allah SWT, matinya itu sebagai Fasik dan Munafik dan ke nerakalah
tempatnya.

  Rombongan 3
  Akan datang Iblis mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam
sakaratul maut itu dengan menyerupai binatang kesayangannya. Apabila
tangan orang yang hendak mati itu meraba-raba kepada binatang kesayangan
itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di
dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah SWT. Matinya itu mati
Fasik dan Munafik, maka nerakalah tempatnya.

  Rombongan 4
  Akan datang Iblis merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci
oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu maka
orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk
melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu. Maka sewaktu itulah
maut pun datang dan matilah ia sebagai mati Fasik dan Munafik, dan neraka
lah tempatnya

  Rombongan 5
  Akan datang Iblis merupakan dirinya dengan rupa sanak-saudara yang hendak
mati itu, seperi ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan
orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan minuman dan
makanan lalu dia pun menghulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan
minuman yang dibawa oleh si ayah dan si ibu yang dirupai oleh Iblis,
berkata dengan penuh kasih "Wahai anakku inilah saja makanan dan bekal
yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahwa engkau akan menurut kami
dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan
marilah bersama kami masuk ke dalam syurga."
Maka dia pun sudi mengikut tawaran itu dengan tanpa berfikir lagi, ketika
itu waktu matinya pun sampai maka matilah dia di dalam keadaan kafir,
kekal di dalam neraka dan terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.

  Rombongan 6
  Akan datanglah Iblis merupakan dirinya sebagai ulama'-ulama' yang membawa
banyak kitab-kitab, lalu berkata ia: "Wahai muridku, lama sudah kami menunggu
akan dikau, ternyata kamu sedang sakit di sini, karena itu kami bawakan
kepada kamu dokter dan obat untukmu." Lalu diminumnya obat, itu maka
hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang lagi. Lalu datang
pula Iblis yang menyerupai ulama' dengan berkata: "Kali ini kami datang
kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan baik, tahukah
kamu bagaimana hakikat Allah?"

Berkata orang yang sedang dalam sakaratul maut: "Aku tidak tahu."

Berkata ulama' Iblis: "Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulama' yang
tinggi dan hebat, baru saja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat
syurga yang tinggi. Cobalah kamu lihat syurga yang telah disediakan
untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Zat Allah SWT hendaklah kamu patuh
kepada kami."

Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan
ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam
kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Iblis untuk tujuan
menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut). Kemudian orang yang
sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulama' palsu:
"Bagaimanakah Zat Allah?" Iblis merasa gembira apabila jeratnya mengena.

Lalu berkata ulama' palsu: "Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan
dibuka kepadamu."

Ketika tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni
itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat melihat satu benda
yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.

Berkata Iblis: "Itulah dia Zat Allah yang patut kita sembah."

Berkata orang yang dalam sakaratul maut: "Wahai guruku, bukankah ini benda
yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai enam sisi, yaitu
benda besar ini ada kiri dan kanannya, mempunyai atas dan bawah,
mempunyai depan dan belakang. Sedangkan Zat Allah tidak menyerupai
makhluk, sempurna Maha Suci Dia dari sebarang sifat kekurangan. Tapi
sekarang ini lain pula keadaannya dari yang di ketahui dahulu. Tapi
sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini."

Dalam keraguan itu maka Malaikat Maut pun datang dan terus mencabut nyawanya,
maka matilah orang itu di dalam keadaan kafir dan kekal di dalam neraka dan
terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya
di dunia ini.

  Rombongan 7
  Rombongan Iblis yang ketujuh ini terdiri dari 72 barisan sebab dari menjadi
72 barisan ialah karena dia menepati Iktikad Muhammad SAW bahwa umat Muhammad
akan terbagi kepada 73 barisan). Satu barisan/golongan yang benar yaitu ahli
sunnah waljamaah, 72 yang lain masuk ke neraka karena sesat.

Ketahuilah bahwa Iblis itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan
72 macam yang setiap satu berlainan di dalam waktu manusia sakaratul maut.
Oleh karena itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hampir meninggal
dunia akan talkin Laa Ilaaha Illallah untuk menyelamatkan dirinya dari
gangguan Iblis dan syaitan yang akan berusaha bersungguh-sungguh menggoda
orang yang sedang dalam sakaratul maut.

Disebutkan dalam sebuah hadith yang artinya: "Ajarkan oleh kamu (orangyang
masih
hidup) kepada orang yang hampir mati itu: Laa Ilaaha Illallah."

Wa Allahu A'lam

No comments:

Post a Comment